ANALOGI.ID | JAKARTA – Konflik antara Israel dan Palestina yang tidak berujung damai terus menjadi sorotan publik. Pada Rabu (5/4/2023), polisi Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Timur dan melukai tujuh orang. Sekelompok warga Palestina pun membentuk barikade manusia di dalam Ruang Shalat Al Qibli di Masjid Al Aqsha setelah pemukim Yahudi menyerukan serbuan ke dalam masjid.
Warga Palestina berupaya mencegah polisi memasuki ruangan dengan menutup pintu. Setelah mengepung Ruang Shalat Al Qibli, polisi Israel naik ke atap masjid, menghancurkan sejumlah jendela dan mulai mengintervensi para jamaah di dalam ruangan dengan bom suara.
Sejumlah tokoh dan selebritas dunia pun menyuarakan kritik dan pandangannya terhadap serangan ini, salah satunya Rihanna. Dalam salah satu postingan Instagram-nya, pelantun Umbrella itu menaruh simpati pada korban akibat kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina.
“Hati saya hancur dengan kekerasan yang saya lihat antara Israel dan Palestina. Saya tidak tega melihatnya. Anak-anak Israel dan Palestina yang tidak bersalah bersembunyi di tempat perlindungan bom, lebih dari 40 nyawa hilang di Gaza saja, setidaknya 13 di antaranya juga anak-anak yang tidak bersalah,” kata Rihanna dalam unggahannya, dikutip Republika, Kamis (6/4/2023).
Menurut dia, perlu ada semacam solusi untuk menyelesaikannya. “Kami sedih menyaksikan orang-orang tak bersalah terus menjadi korban dari gagasan pemerintah dan ekstremis. Siklus ini harus diputus,” ujar dia.
Saat ini, kekerasan yang dilakukan oleh polisi Israel di Kompleks Masjid Al-Aqsha terus berlanjut. Pada malam kedua di Yerusalem ketika para jamaah Palestina membarikade diri mereka sendiri di dalam Masjid Al-Aqsha di kompleks Kota Tua polisi Israel menggunakan kekuatan untuk mengusir puluhan jamaah yang menghalangi polisi agar tak memasuki Masjid Al-Aqsha.
Walaupun kerusuhan itu tidak sehebat malam sebelumnya, situasi di kompleks suci umat Islam itu tetap memanas. Terlebih, ini terjadi saat umat Islam merayakan bulan suci Ramadhan dan orang-orang Yahudi memulai liburan Paskah selama sepekan.
Militan Palestina di Jalur Gaza terus memperbarui tembakan roket mereka ke Israel setelah insiden pendobrakan di malam sebelumnya dan menimbulkan kekhawatiran akan peluncuran roket yang lebih luas.
‘Mereka Monster Sadis’
Serangan brutal yang dilakukan oleh polisi Israel terhadap umat Muslim yang sedang shalat di Masjid Al-Aqsha juga menuai kecaman dari ayah supermodel Bella dan Gigi Hadid, Muhamed Hadid.
“Mereka monster sadis dan memalukan, hati saya hancur. Di mana keadilan?” tulis Hadid melalui unggahan Instagram Story di akun pribadinya.
Hadid juga menyebut serangan keji yang dilakukan oleh polisi Israel merupakan bentuk terorisme. Alasannya, orang-orang yang mereka serang adalah warga tak bersenjata yang sedang menjalankan ibadah shalat di bulan suci Ramadhan.
Hadid mengungkapkan bahwa para korban menerima tindak kekerasan hanya karena mereka lahir sebagai orang Palestina. “Seperti inilah warga Palestina diperlakukan di Israel,” kata Hadid.
Namun, polisi Israel berhasil mengepung ruang shalat tersebut dan sebagian dari emreka naik ke atap masjid. Mereka menghancurkan sejumlah jendela dan mulai melakukan penyerangan terhadap para jamaah di dalam ruangan.
Warga yang ada di dalam masjid berusaha melakukan perlawanan dengan melemparkan kembang api. Di sisi lain, polisi Israel yang masuk ke dalam ruang shalat justru menembakkan rentetan bom suara, gas air mata, serta peluru karet kepada warga Palestina.
Menurut Palang Merah Palestina, ada tujuh warga Palestina yang terluka akibat peluru karet dan pukulan polisi. Sedangkan, menurut pernyataan polisi Israel, ada 200 warga Palestina yang ditangkap dalam insiden tersebut. []