ANALOGI.ID | ACEH UTARA – Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, melakukan silaturrahmi dengan pejabat Direktorat Jenderal Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menyampaikan sejumlah program rencana pengembangan kebudayaan di Aceh Utara.
Kedatangan Pj Bupati Azwardi disambut langsung oleh Direktur Perlindungan Kebudayaan Irini Dewi Wanti, SS, MSP, di ruang kerjanya di Komplek Kemendikbudristek, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Jumat akhir pekan lalu, 12 Mei 2023.
Dalam pertemuan tersebut Pj Bupati Azwardi turut didampingi oleh Asisten I Setdakab Aceh Utara Dayan Albar, SSos, MAP, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jamaluddin, MPd.
Pada kesempatan itu, Pj Bupati Azwardi meminta Direktur Perlindungan Kebudayaan untuk membantu beberapa program pengembangan bidang kebudayaan yang sedang digarap di Aceh Utara. Program tersebut diusulkan ke Kemendikbudristek untuk mendapatkan penganggaran dari Pemerintah Pusat melalui APBN.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara Jamaluddin, MPd, mengatakan silaturrahmi tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat pendidikan dan kebudayaan daerah, serta menyerahkan usulan proposal rehab rumah pahlawan nasional Cut Meutia, Makam Cut Meutia, serta monumen dan makam Malikussaleh.
Jamaluddin mengatakan pihaknya sangat membutuhkan dukungan dan support dari Kemendikbudristek untuk menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan daerah, serta keberlangsungan program-program di Museum Islam Samudera Pasai. Program-program itu sebagiannya sudah berlangsung saat ini, yaitu program BBM (Belajar Bersama Museum) untuk anak sekolah tingkat TK, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK.
“Kita perlu dukungan dana yang maksimal melalui DAK (dana alokasi khusus) non fisik, serta regulasi yang lebih fleksibel dan pelestarian kesenian rakyat, seperti rapai pase, agar dapat terjaga dengan baik,” kata Jamaluddin.
Pj Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, menyampaikan bahwa perlu adanya bantuan, sentuhan dan dukungan dari Pemerintah Pusat, dalam hal ini Dirjen Kebudayaan, dalam rangka pelestarian cagar budaya situs Islam Samudera Pasai, revitalisasi rumah pahlawan nasional Cut Meutia, pengembangan kawasan wisata religi Makam Cut Meutia, dan pelestarian kesenian rakyat.
“Sebab itu, hari ini secara khusus kita datang ke Kemendikbusristek untuk menyampaikan proposal, mohon dukungan dari seluruh masyarakat Aceh Utara, besar harapan kita mudah-mudahan program yang kita usulkan tersebut dapat terkabul hendaknya. Pengembangan kebudayaan dan pelestarian kesenian serta adat budaya ini sangat penting untuk generasi anak-anak kita masa mendatang,” ungkap Azwardi.
Direktur Perlindungan Kebudayaan pada Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek Irini Dewi Wanti, SS, MSP, pada kesampatan itu menyampaikan bahwa pihaknya siap membantu Pemkab Aceh Utara dalam upaya pelestarian cagar budaya situs Islam Samudera Pasai dan pelestarian kesenian rakyat. []