ANALOGI.ID | ACEH BARAT – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Drs. Mahdi Efendi, membuka rapat koordinasi (Rakor) tingkat Kabupaten (rembuk stunting) sekaligus mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Aceh Barat, yang dilaksanakan di aula Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan wilayah Kabupaten Aceh Barat, Selasa (04/07/2023).
Rembuk stunting dan pengukuhan TPPS Kabupaten Aceh Barat tersebut merupakan tindaklanjut dari program Pemerintah Pusat, dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting Nasional hingga dibawah 14 persen pada tahun 2024 mendatang. Hal itu sesuai dengan target RPJMN yang di canangkan.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 200 peserta dari seluruh pemangku kepentingan yang terdiri dari TPPS tingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa, perguruan tinggi hingga lembaga masyarakat.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Mahdi mengatakan, rapat koordinasi bersama seluruh stakeholder itu bertujuan untuk menyusun berbagai program, serta membangun kesepakatan bersama untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Aceh Barat. Juga sekaligus merumuskan intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi gizi saintifik, untuk mengatasi penyebab tidak langsung stunting.
“Ini merupakan bentuk komitmen nyata Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dengan melibatkan seluruh komponen terkait, dalam hal penanganan stunting, sekaligus menjadi langkah dalam menentukan arah kebijakan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Aceh Barat” ujar Mahdi.
Menurutnya, percepatan penurunan stunting di Kabupaten Aceh Barat harus dimulai dengan adanya data terbaru dan akurat, tentang jumlah pasti anak penderita stunting. Sehingga pemerintah bisa mengambil kebijakan dan intervensi yang tepat agar prevalensi stunting di Kabupaten Aceh Barat bisa segera diturunkan secara masif.
“Ini butuh kerja keras dan kolaborasi dari semua pihak dan yang terpenting adalah tindaklanjutnya, dan saya meminta kepada TPPS ini bersama komponen terkait lainnya agar rutin menggelar rapat koordinasi. Sebagai upaya untuk mengevaluasi kinerja yang selama ini telah dilaksanakan, serta mencari solusi terhadap setiap permasalahan yang kerap dihadapi di lapangan” pinta Mahdi.
Di samping itu, dirinya juga mendorong TPPS Kabupaten Aceh Barat, untuk terus melakukan berbagai langkah melalui penanganan spesifik maupun saintifik, disamping upaya-upaya yang telah dilaksanakan selama ini, seperti membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK), launching program dashat, Rumah Gizi Gampong (RGG), melakukan pendampingan kepada calon pengantin dengan melibatkan KUA kecamatan, hingga pencanangan bapak/bunda asuh anak stunting.
Mahdi mengharapkan TPPS yang telah dikukuhkan ini dapat pro-aktif dalam menjalankan tugas dan fungsinya, utamanya pada aspek pencegahan stunting, yakni dengan mengoptimalkan pemantauan kesehatan bayi sejak dalam kandungan sampai dengan balita, serta aspek penanganan yakni dengan menangani kasus stunting yang ada dengan mengambil langkah-langkah cermat dan strategis.
Sementara itu, Plt. Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh diwakili koordinator bidang advokasi, penggerakan dan informasi, Drs. Saflawi TR, M.M, mengapresiasi Pemkab Aceh Barat yang sangat concern dalam upaya menyamakan persepsi untuk melakukan percepatan penurunan prevalensi stunting khususnya di Kabupaten Aceh Barat.
Menurutnya, penanganan stunting ini harus dimulai dari hulu, yakni dengan menangani keluarga yang beresiko stunting serta melakukan penanganan terhadap wilayah kumuh yang sanitasinya tidak layak.
“Fokus kita nanti ada lima sasaran, diantaranya calon pengantin, ibu hamil, ibu balita, anak balita, dan keluarga balita. Ini bukan pekerjaan mudah, untuk itu butuh perhatian bersama dan sinergitas dari seluruh stakeholder sehingga percepatan penurunan stunting yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Pusat bisa dilaksanakan secara maksimal” tutup Saflawi.
Pada kesempatan itu, Pj Bupati Mahdi bersama jajaran Forkopimda Aceh Barat, para Kepala SKPK, para Camat, Pj Ketua TP PKK Aceh Barat, pejabat instansi vertikal, serta para pemangku kepentingan lainnya menandatangani langsung komitmen bersama terkait percepatan penurunan stunting terintegrasi. []