ANALOGI.ID | ACEH BARAT – Sejumlah Karyawan Perusahaan PT. Mitra Teknika Narapond (MTN) memprotes PT. Peutari Jaya Utama (PJU) atas paket Peningkatan Jalan Gunong Panah – Alue Bakong – Alue Lhok di Kecamatan Bubon, dengan pagu Rp 6.5 miliar, pasalnya penawaran mereka yang lebih rendah dan menguntungkan negara malah kalah dalam tender dengan perusahaan yang menawarkan tidak jauh dari angka pagu.
Seperti yang ditampilkan di Website Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Aceh Barat, paket pekerjaan kontruksi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) diajukan penawaran oleh PT. MTN sebesar Rp 5.2 miliar dari pagu Rp6.5 miliar. Sementara PT. PJU memberi harga penawaran sebesar Rp6.4 miliar dari total pagu.
“Personil Manajerial untuk posisi Pelaksana, riwayat pendidikan personil yang diusulkan S1 Teknik Sipil tetapi ijazah yang bersangkutan bependidikan S1 Teknik Mesin,” tulis LPSE tentang alasan gugurnya mereka sebagai pemenang.
Memang, tidak hanya mereka yang gugur dalam tender paket Peningkatan Jalan Gunong Panah – Alue Bakong – Alue Lhok, ada CV. Meudang Jaya dengan harga penawaran Rp5.9 miliar, alasannya Pengalaman kerja Personil yang disampaikan pada Daftar Riwayat Hidup Personil Manajerial dalam dokumen penawaran yang posisinya sebagai Pelaksana tidak tercantum pada Daftar Personil Manajerial CV. Meudang Jaya pada paket Peningkatan Jalan Pulo Teungoh – Jambak – Sikundo Tahun 2019.
Kemudian, PT. Beuleguna Amanah Nusa dengan harga penawaran Rp 6.1 Miliar, mereka gugur dengan alasan, Daftar Personil Manajerial yang diupload bukan terhadap paket Peningkatan Jalan Gunong Panah – Alue Bakong – Alue Lhok tetapi untuk paket Peningkatan Jalan Keureuseng – Rambong.
Adapula CV RB Construction dengan penawaran Rp 6.2 Miliar, CV. Geunta Raya Persada dengan penawaran Rp 6.3 Miliar, keduanya gugur dengan alasan tidak dapat menunjukkan data dukung personil dan referensi kerja, sebagaimana yang dipublis website LPSE Aceh Barat.
Atas dasar itu karyawan PT. MTN lantas mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK), Senin, 17 April 2023. Mereka meminta legislatif memanggil pihak terkait mempertanyakan hal tersebut, bagaimana penawaran rendah malah kalah dengan penawaran yang tinggi.
“Kami dari PT. Mitra Teknika Narapond ingin menyampaikan masalah pengadaan Peningkatan Jalan Gunong Panah – Alue Bakong – Alue Lhok, sehubungan dengan penetapan pemenang atas paket tersebut, dalam hal ini kami ingin melaporkan kepada bapak. Kami dari PT. Mitra Teknika merasa merasa dizolimi dalam masalah ini, dimana alasan yang disampaikan untuk menjatuhkan perusahaan kami terkesan mengada ngada,” kata Hanafi saat menyampaikan laporan kepada DPRK.
Menanggapi aduan itu, Wakil Ketua I DPRK Aceh Barat, Ramli SE, mengatakan, pihaknya akan mendalami aduan tersebut, agar informasi yang didapat tidak simpang siur serta memastikan kepada pihak terkait tentang dasar penetapan pemenang pada paket yang dilaporkan tersebut.
“Kita akan susun agenda sesudah perayaan Idul Fitri dan bakal memanggil pihak yang terlibat untuk mencari tahu tentang penetapan pemenang paket tersebut,” sebutnya. []