ANALOGI.ID | ACEH UTARA – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMPPKB) Kabupaten Aceh Utara sepakat jika bimbingan teknis dilaksanakan di Kabupaten setempat agar anggaran Dana Desa yang digunakan bisa menjadi Pemasukan Asli Daerah (PAD).
Bimtek tidak perlu dilaksanakan ke luar daerah, seperti ke medan, hal ini dalam rangka memanfaatkan potensi daerah di Aceh Utara.
Demikian disampaikan Kadis DPMPPKB Aceh Utara Fakhrurrazi MH kepada analogi.id per telepon, Senin, 22 Mei 2023.
Fakhrurrazi akan segera menghubungi Ketua Forum dan Geuchik untuk mengkaji kembali terkait lokasi pelaksanaan bimtek atau pelatihan Life Skill di Provinsi Sumatera Utara.
“Intinya kita sepakat jika pelatihan Life Skill digelar di Aceh Utara jika peralatan yang dibutuhkan tersedia disini (Aceh Utara),” kata Fakhrurrazi kepada analogi.id.
Pelaksanaan bimtek, kata Fakhrurrazi, tidak menyalahi regulasi, namun pelaksanaannya harus betul-betul dikawal bersama antara pemerintah dan warga Desa di Aceh Utara.
Fakhrurrazi mengaku dirinya tidak mendapat informasi siapa pelaksana bimtek yang dilaksanakan di Medan dan siapa vendor yang melaksanakan bimbingan teknis tersebut.
“Hingga hari ini saya belum mendapat informasi Ketua Forum bekerja sama dengan lembaga mana untuk pelaksanaan bimtek, saya akan menghubungi kembali Geuchik dan Ketua Forum untuk menanyakan informasi terbaru,” ujar Fakhrurrazi lagi.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah tokoh dan pemuda Kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh Utara meminta Geuchik menolak ikut serta pada bimbingan teknis yang akan dilaksanakan di Provinsi Sumatera Utara, Jumat, 25 Mei 2023.
Bimtek ke luar daerah disebut warga hanya program menghamburkan Dana Desa yang seharusnya dapat digunakan untuk hal lain yang lebih baik untuk ke maslahatan umat.
Bimtek yang akan dilaksanakan di beberapa lokasi di Sumatera itu menghabiskan anggaran Rp 30 Juta per Desa untuk 2 peserta dari masing-masing Desa di Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara.
Dan jika semua Desa di Matangkuli ikut serta maka total anggaran yang dihabiskan mencapai Rp 1.470.000.000 (Satu Miliar Empat Ratus Tujuh Puluh Juta). []