ANALOGI.ID | MEULABOH – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat bersama BPJS Kesehatan setempat menggelar seminar dan pelatihan pemasangan alat serta perekaman Elektrokardiogram (EKG) bagi dokter umum dan perawat yang bertugas di fasilitas kesehatan tingkat pertama di Kabupaten setempat.
Seminar ini dibuka oleh Sekdakab Aceh Barat Marhaban SE mewakili Pj Bupati Aceh Barat Mahdi Efendi dan dilaksanakan di aula gedung B komplek Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Barat, Kamis, 11 Mei 2023.
Acara itu diikuti oleh dokter umum dan perawat dari beberapa Kabupaten, diantaranya Kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya, dan Aceh Jaya. Sedangkan, peserta dari Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dan Simeulue mengikuti kegiatan secara virtual melalui Video Confenrence (Vidcon).
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan ilmu dan kompetensi tenaga kesehatan di Puskesmas dan klinik dalam memberikan penanganan medis secara tepat dan sesuai standar terhadap 3 penyakit tertinggi yang sering diderita oleh masyarakat, yakni penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal, sehingga dapat terhindar dari berbagai komplikasi penyakit bahkan kematian.
Dalam sambutannya, Sekda Marhaban, menyambut baik dan mengapresiasi, pelatihan yang difasilitasi oleh BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh itu. Menurutnya, hal tersebut merupakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan kompetensi para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan prima di sektor kesehatan, khususnya terhadap penanganan penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Berdasarkan data pemanfaatan program JKN oleh masyarakat, lanjutnya, penyakit jantung menduduki urutan pertama dengan jumlah kasus dan kebutuhan biaya pelayanan kesehatan tertinggi. Untuk itu, tenaga kesehatan pada Puskesmas atau klinik yang merupakan garda terdepan dalam penanganan masalah kesehatan masyarakat.
Para nakes dituntut untuk dapat melakukan penanganan awal pada kasus-kasus penyakit tersebut, guna memberikan pengobatan yang sesuai standar dan menghindari komplikasi penyakit lainnya.
“Perkembangan penyakit saat ini mengharuskan nakes mampu memberikan penanganan medis yang cepat dan tepat, tidak terkecuali para dokter dan perawat yang bertugas di puskesmas maupun klinik,” tutur Marhaban.
Sekda berharap pelatihan penggunaan alat EKG ini, bisa menjadi langkah tepat untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi nakes dalam menggunakan EKG, sehingga mampu melakukan pemeriksaan dan tatalaksana pasien secara profesional.
“Pemerintah melalui dinas kesehatan akan terus berupaya mendorong tersedianya fasilitas EKG pada setiap fasilitas kesehatan tingkat pertama, yang ditunjang dengan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan yang memadai, sehingga deteksi dan penanganan penyakit jantung dapat dioptimalkan sejak dari puskesmas maupun klinik,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan cabang Meulaboh, Meri Lestari, S. Farm., Apt., M.kes, AAK, mengapresiasi Pemkab Aceh Barat yang selama ini terus mendukung implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kabupaten Aceh Barat.
Melalui pelatihan ini ia berharap bisa menambah ilmu dan kompetensi tenaga kesehatan dalam menggunakan alat EKG untuk melakukan penanganan awal terhadap penyakit jantung di setiap Puskesmas maupun klinik.
“Tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan ini berasal dari Puskesmas atau klinik yang telah mempunyai alat EKG,” ujarnya.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh itu juga berharap ilmu yang telah didapat dari pelatihan ini bisa diimplementasikan kepada masyarakat guna memberikan pelayanan kesehatan secara prima dan maksimal.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala BPJS Kesehatan cabang Meulaboh, Meri Lestari, S. Farm., Apt., M.kes, AAK dan jajarannya, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, Dokter spesialis Jantung, dr. Marwan Nasri, Sp.JP selaku narasumber, Ketua IDI Aceh Barat, dan para peserta pelatihan. []