ANALOGI.ID | TAPAKTUAN – Sejenak dibuka secara resmi Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Pameran Unggulan Kabupaten/Kota Se-Aceh oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Bustami Hamzah SE, MSi, stand pameran produk unggulan Aceh Besar langsung diserbu pengunjung. Mereka umumnya menikmati kuliner khas berupa cagruk dan beulukat selai (ketan selai) yang memang khas Aceh Besar.
Tampak petugas stand dengan sigap melayani bludakan pengunjung itu dengan tetap mengedepankan senyum dan ramah, seperti yang terpantau oleh tim Media Center Aceh Besar.
Cagruk merupakan makanan tradisional khas Aceh, makanan ini hampir sama dengan kolak dan bubur, yang membedakan cagruk dengan kolak dan bubur adalah cagruk lebih kental daripada kolak dan bubur.
Cagruk persis seperti nasi lembek namun rasanya cocok dengan semua lidah. Sedangkan beulukat selai, yaitu ketan yang dilapisi dengan selai, juga merupakan makanan khas Aceh Besar yang menggoda selera. Buelukat selai ini menjadi makanan ringan sambil ngopi pagi di sebagian wilayah Aceh Besar, terutama kawasan tengah Aceh Besar.
Salah satu pengunjung Susi (43) warga Aceh Selatan mengatakan, dirinya dan kawan-kawan sudah sejak dari sebelum pembukaan ingin memasuki dan merasakan berbagai penganan dari Aceh Besar yang dikenal enak dan nikmat di mulut.
“Saya bersama kawan-kawan sudah dari tadi sebelum pembukaan mutar-mutar di depan stand Aceh Besar ingin menikmati cagruuk dan beuleukat selai,” katanya, Kamis (15/6/2023).
Selain Susi, pengurus Dekranasda Kabupaten Aceh Timur, Maizarnirwati, juga mengunjungi dan mencicipi penganan khas Aceh Besar tersebut, dirinya tidak hanya merasakan cagruk dan beuleukat selei, tapi juga sedang menanyakan harga songket Aceh Besar.
“Saya sangat tertarik dengan cagruk dan beuleukat selai Aceh Besar, selain lengket dibibir juga cocok dengan lidah, dan tidak hanya penganan, kain songket Aceh Besar juga telah menarik perhatian saya,” tutur Maizarnirwati. (**)