ANALOGI.ID | BANDA ACEH – Asisten II Sekda Aceh, Ir. Mawardi membuka acara Survey Akreditasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, di RSUDZA, Rabu 15 Maret 2023.
Dalam sambutannya, Ir. Mawardi mengatakan, pandemi COVID-19 telah memberikan pelajaran berharga bagi dunia, termasuk Indonesia dan Aceh tentunya. Karena itu, pemerintah dalam hal ini pelaku kesehatan harus memperbaiki sistem penataan dan pengelolaan kesehatan.
Ir. Mawardi menyoroti tiga strategi untuk memperkuat ketahanan sistem kesehatan, yaitu peningkatan mutu rumah sakit dan pengembangan centre of excellence, penguatan tata kelola dan digitalisasi layanan rujukan, serta penguatan sarana prasarana rumah sakit. Selain itu, Ir. Mawardi juga menekankan bahwa rumah sakit harus memperhatikan mutu layanan dan keselamatan pasien.
Ir. Mawardi menyambut baik kegiatan akreditasi itu karena terkait erat dengan visi, misi, dan tujuan strategis Pemerintah Aceh di bidang kesehatan, termasuk upaya percepatan penurunan stunting. “Aceh memiliki prevalensi stunting yang sangat tinggi di Indonesia, dengan persentase mencapai 33,2 persen. Dengan adanya akreditasi rumah sakit ini, diharapkan kasus stunting di Aceh dapat menurun secara signifikan,” kata Mawardi.
RSUDZA diharapkan dapat mempertahankan status akreditasi paripurna serta meningkatkan akses dan kualitas pelayanan serta sumber daya manusianya. Ir. Mawardi yakin bahwa kombinasi antara infrastruktur bangunan yang representatif, pelayanan yang cepat dan mudah, serta kualitas sumber daya manusia yang andal, akan membuat RSUDZA semakin terkenal di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Dalam sambutannya, Ir. Mawardi juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi besar dalam persiapan, pelaksanaan, dan perbaikan strategi untuk memenuhi standar akreditasi rumah sakit ini. Ia juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim survei dari Lembaga Akreditasi Rumah Sakit-Damar Husada Paripurna (LARS-DHP), yang telah hadir melihat langsung dan memantau mutu pelayanan RSUDZA.
“Semoga RSUDZA dapat terus menjadi tonggak kesehatan masyarakat Aceh dan memberikan manfaat yang besar bagi pelayanan kesehatan di provinsi Aceh,” ujar Mawardi. []