ANALOGI.ID | ACEH BARAT – Audisi Da’i Remaja Se-Aceh Barat resmi dibuka Wakil Bupati Aceh Barat, Said Fadheil, SH, mewakili Bupati Aceh Barat. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Persatuan Pemuda dan Santri Aceh Barat (PPSAB) pada Minggu, (20/2025) malam, bertempat di RM Hasan Melborn Meulaboh.
Dalam sambutannya, Said Fadheil memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan pengurus PPSAB atas inisiatif luar biasa dalam menyelenggarakan kegiatan positif ini. Ia menyebut bahwa ajang ini merupakan bagian dari pembangunan karakter bangsa dan dakwah yang relevan di era digital.
“InsyaAllah, kegiatan ini dapat berjalan lancar dan menjadi momentum untuk meningkatkan strategi generasi pendakwah dalam menghadapi tantangan zaman,” ujar Said Fadheil.
Audisi ini diikuti oleh 86 peserta dari seluruh Aceh Barat, dan kini tersisa 30 peserta yang akan melaju ke babak final. Nantinya, tiga terbaik akan dipilih sebagai pemenang, dengan hadiah utama berupa paket umroh, uang tunai Rp10 juta untuk juara dua, dan Rp5 juta untuk juara tiga.
Said Fadheil menegaskan, Lomba Da’i Remaja bukan sekadar ajang unjuk kemampuan berdakwah, tetapi juga bentuk pengkaderan pemuda Aceh Barat yang beriman, berakhlak mulia, serta memiliki kemampuan komunikasi Islami yang baik.
“Kita ingin mencetak da’i muda yang tak hanya pandai berbicara, tetapi juga menjadi teladan dalam perbuatan dan penjaga nilai-nilai Islam di Bumi Teuku Umar Johan Pahlawan,” tambahnya.
Ia juga berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya sebagai media pembinaan generasi muda dalam menyampaikan dakwah yang sejuk, moderat, dan membangun.
Sementara itu, Ketua PPSAB, Zulkifli Andi Govi, SE, ME yang akrab disapa Dek Zul ini menyatakan bahwa lomba ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam menyiapkan kader da’i yang siap menyebarkan dakwah Islam secara luas dan berkelanjutan.
“Banyak program telah kami lakukan, termasuk pembinaan pemuda dan santri dalam bidang wirausaha. Namun dakwah tetap menjadi fokus utama kami, demi masa depan Islam di Aceh Barat,” ujarnya.
Kegiatan ini kata dek zul, menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan komunitas pemuda-santri mampu melahirkan ruang-ruang kreatif dan edukatif bagi generasi muda Aceh Barat, tandasnya. []